Kebanyakan pembeli lebih berpengaruh pada tampilan atau desain produk sebagai pilihan terakhir mereka saat berbelanja. Hal ini berarti visual menjadi salah satu faktor dari daya saing sebuah produk Oleh karena itu, Anda perlu beberapa tahapan untuk mendesain produk. Sebagai pelaku bisnis, tahapan desain produk menjadi poin penting untuk pahami.
Pengertian Desain Produk
Saat Anda akan melepas sebuah produk ke masyarakat, Anda perlu melakukan desain produk. Desain produk adalah sebuah proses perencanaan, penciptaan, serta perbaikan sebuah produk yang bernilai jual. Tentunya produk ada untuk menjawab kebutuhan serta kepuasan konsumen. Dengan adanya desain produk maka akan menjawab kebutuhan konsumen. Ada 3 elemen penting agar sebuah produk dapat menjawab kebutuhan konsumen, yaitu tampilan, kegunaan, dan kualitas.
10 Tahap Proses Desain Produk
1. Bertukar Pikiran/Ide (Brainstorming)
Dalam membuat desain produk perlu menampung berbagai macam ide dari banyak kepala. Dalam proses brainstorming atau bertukar ide pikiran ini bisa dimulai dengan membahas tentang latar belakang dibuatnya sebuah produk baru. Anda juga bisa mulai membahas tentang apakah produk baru tersebut menjawab kebutuhan pasar atau tidak. Pada tahap ini, kuantitas ide menjadi yang paling penting. Jadi, Anda perlu mendapatkan ide sebanyak-banyaknya. Setelah didapat banyak ide, setelah itu baru dilakukan seleksi ide yang paling layak untuk masuk pada tahap selanjutnya.
2. Mendefinisikan Produk (Defining the Product)
Anda sudah memiliki banyak ide dari melakukan proses pertama. Setelah itu, Anda bisa masuk pada tahap kedua yaitu mendefinisikan produk. Anda bisa mendefinisikan sebuah produk apakah memang yang dibutuhkan konsumen atau tidak adalah dengan melihat keinginan-keinginan konsumen. Tahap definisi produk ini digunakan sebagai patokan kerja untuk tahap berikutnya.
3. Riset Pengguna (Conducting User Research)
Sebagai seorang yang profesional, tentunya perlu bertindak sesuai dengan data yang ada. Setelah Anda mendapatkan bayangan tentang produk seperti apa yang akan dipasarkan sesuai dengan kebutuhan pelanggan Anda perlu melakukan riset pengguna. Aspek yang kamu riset bisa berbagai macam, misalnya usia, status, jenis kelamin, pekerjaan, tempat tinggal, pendapatan, latar belakang pendidikan, dan lainnya.
4. Membuat Sketsa (Sketching)
Setelah melakukan tahapan riset pengguna, Anda bisa mulai membuat sketsa atau dalam hal ini dikenal dengan customer profiling. Dengan melakukan customer profiling ini, maka tahapan desain produk tidak akan kehilangan arah. Maksudnya, Anda tidak akan keluar arah dari desain produk sesuai dengan riset pengguna yang sudah Anda lakukan. Dengan begitu Anda tidak akan menghabiskan banyak anggaran dalam prosesnya.
Baca juga: Cara Membersihkan Tas Kanvas Agar Tidak Pudar!
5. Membuat Prototipe (Prototyping)
Pembuatan prototipe menjadi tahap selanjutnya yang perlu Anda lakukan setelah membuat customer profiling. Prototipe sendiri adalah sebuah gambaran awal dari produk yang ingin dikembangkan. Membuat prototipe sangat penting untuk mengembangkan desain karena memungkinkan Anda untuk mempelajari fungsionalitas dari produk prototipe tersebut. Dengan begitu, Anda bisa menghindari kesalahan serta perbaikan yang mungkin akan banyak dilakukan di masa mendatang.
6. Menyusun Spesifikasi (Compiling Specifications)
Selanjutnya, Anda bisa mulai menyusun spesifikasi produk tersebut setelah membuat prototipe. Adanya spesifikasi dapat membantu untuk mengontrol pembiayaan, pengerjaan, dan lainnya. Anda bisa melakukan peninjauan persyaratan produk jadi untuk menyusun spesifikasi produk secara lengkap.
7. Sampel (Producing the Factory Samples)
Membuat sampel pra-produksi adalah tahap yang wajib dilakukan pada proses desain produk. Dengan membuat sampel terlebih dulu, Anda bisa melihat kelayakan produk, ketertarikan konsumen, dan lainnya.
8. Pengujian Sampel (Sample Testing)
Setelah membuat sampel pra produksi, sampel tersebut nantinya akan diuji yang disebut juga sebagai tahap sample testing. Anda dapat mengidentifikasi kelemahan produk lebih menyeluruh lagi. Pengujian sampel dilakukan secara berulang sampai muncul hasil positif dari kelemahan yang sudah ditemukan.
9. Memulai Produksi Produk (Starting the Production/Development)
Anda sudah bisa mulai memproduksi produk yang sudah melewati 8 tahapan di atas. Di tahap ini tentunya Anda sudah mempunyai spesifikasi produk, waktu pengerjaan, anggaran, serta tanggung jawab yang jelas. Oleh karena itu, produksi produk sudah bisa Anda lakukan secara masal.
10. Memberikan Jaminan Kualitas (Providing Quality Assurance)
Tahap desain produk terakhir adalah memberikan jaminan kualitas produk. Dengan Anda memberikan jaminan kualitas maka ekspektasi pelanggan akan sesuai dengan kualitas produk. Garansi kualitas ini bisa dimulai dari sesi launching sampai pemeliharaan.
Baca juga: Bentuk Kalender: Perhatikan Hal Ini Sebagai Faktor Beli!
Itulah 10 tahap desain produk yang perlu Anda tahu sehingga ketika Anda ingin membuat produk baru sehingga produk yang Anda buat bisa memenuhi kebutuhan pelanggan. Kalau urusan cetak untuk kebutuhan produk Anda serahin aja ke Cipta Grafika! Anda bisa memesan melalui link ini atau dengan klik tombol yang ada di bawah ini, ya!
0 Comments