Cipta Grafika, Jasa Percetakan Nomor 1 di Karawang!

Pengiriman Seluruh Indonesia 🇮🇩
jenis kalender

Kalender menjadi produk yang penting untuk berada di sekitar kita. Sebuah kalender dapat memberikan informasi mengenai tanggal serta hari-hari khusus dalam satu tahun. Pergerakan benda-benda di angkasa seperti bulan dan matahari biasanya menjadi sebuah dasar dalam penyusunan kalender. Selain itu, budaya juga mempengaruhi adanya jenis-jenis kalender sehingga ada kalender yang berdasarkan pada suku serta budaya tertentu. Di Indonesia sendiri ada 6 jenis kalender yang perlu Anda tahu. Berikut ini adalah ulasannya!

Jenis Kalender yang Ada di Indonesia

1. Kalender Masehi 

12 bulan yang kita tahu dan gunakan saat ini mulai dari Januari hingga Desember adalah kalender Masehi. Kalender Masehi dihitung menggunakan pola geraknya matahari. Kalender ini menghitung pergantian tanggal pada jam 00.00. Nama kalender Masehi sendiri konon berasal dari kata Masihiyah atau Mesias yang berarti Yesus. Penggunaan jenis kalender ini dimulai sejak lahirnya Isa Almasih. Kalender ini merupakan jenis kalender yang sering dipakai dijadikan panutan dalam banyak kegiatan nasional maupun internasional. Hari dalam kalender Masehi ada 365 hari dan 366 ketika tahun kabisat. 

2. Kalender Hijriyah

Umat Islam umumnya biasa menggunakan kalender hijriah. Berbeda dengan kalender Masehi yang menggunakan pola gerak matahari, kalender hijriah menggunakan sistem peredaran bulan sebagai acuannya. Perbedaan acuan ini membuat pergantian tahun antara kalender Masehi dan kalender hijriah berbeda. Penentuan bergantinya tanggal hijriah dimulai sejak matahari terbenam. Kalender hijriah juga memiliki 12 bulan yaitu Muharam, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Syakban, Ramadhan, Syawal, Zulkaidah dan Zulhijah. Hari dalam kalender hijriah berbeda 10-12 hari dibandingkan kalender Masehi, yaitu 354. Kalender hijriah dimulai perhitungannya sejak peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah pada tahun 622. 

Baca juga: Jangan Sampai Salah, Ini Tips Membuat Kalender!

3. Kalender Jawa 

Kalender Jawa sering digunakan sebagai tanda pasar tradisional buka karena sebagian besar pasar di daerah Jawa menggunakan penanggalan ini untuk menandakan bukanya pasar. Ada 5 hari pasaran pada kalender Jawa yaitu paing, pon, wage, kliwon, dan legi (manis). Jenis kalender ini lahir dari perpaduan budaya Islam, barat, serta Hindu-Buddha. Pada tahun 1625 silam, Sultan Agung mengubah penanggalan Saka menjadi Kamariah tetapi dengan terus menggunakan angka tahun Saka agar terus berkesinambungan. Nama bulan pada kalender Jawa mengikuti kalender hijriah hanya saja namanya diubah untuk memudahkan pengucapannya oleh orang Jawa, yaitu Sura, Sapar, Mulud, Bakda Mulud, Jumadilawal, Jumadilakhir, Rejeb, Ruwah, Pasa, Sawal, Dulkangidah, Besar.

4. Kalender Sunda

Jika kalender Jawa mengikuti penanggalan Hijriah, kalender sunda mengikuti penanggalan kalender Masehi karena menggunakan sistem peredaran matahari. Meski begitu, penamaan bulan beserta harinya pun diubah disesuaikan dengan lidah orang sunda. Nama bulan pada kalender sunda menjadi Kartika, Margasira, Posya, Maga, Palguna, Setra, Wesaka, Yesta, Asada, Srawana, Nadra, dan Asuji. Sedangkan untuk nama hari pada kalender sunda menjadi Soma, Anggara, Buda, Respati, Sukra, Tumpek, dan Radite.

5. Kalender Saka

Kalender saka menggabungkan sistem matahari dan bulan atau yang biasanya dikenal dengan luni-solar (bulan-matahari). Asal kalender ini berasal dari India dan disahkan oleh Aji Saka selaku raja di India pada tahun 78 masehi. Dari nama raja Aji Saka pula nama kalender ini berasal. Bulan dan hari pada kalender Saka juga memiliki penamaannya sendiri.

Nama bulan pada kalender Saka menjadi Cetramasa, Wesakhamasa, Jyesthamasa, Asadhamasa, Srawanamasa, Bhadrawadamasa, Asujimasa, Kartikamasa, Margasiramasa, Posyamasa, Maghamasa, Phalgunamasa. Pada kalender Saka juga terdapat nama mingguan yaitu Ekawara, Dwiwara, Triwara, Caturwara, Pancawara, Sadwara, Saptawara, Astawara, Sangawara, dan Dasawara. Jenis kalender ini sempat digunakan di Indonesia sebelum Islam datang.

6. Kalender Saka Bali

Umat Hindu di Bali memiliki kalender sendiri yaitu kalender Hindu Bali yang adalah hasil pengembangan dari kalender Saka biasa dengan menggabungkan berbagai jenis konsep kalender lainnya. Uniknya dari kalender Saka Bali adalah penentuan tahun baru atau yang biasa dikenal dengan Nyepi tidak menggunakan bulan purnama tetapi pada bulan ke sepuluh. Ada 12 nama bulan dalam kalender Saka Bali yaitu Kasa, Karo, Katiga, Kapat, Kalima, Kanem, Kapitu, Kawolu, Kasanga, Kadasa, Desta dan Sada.

Baca juga: Bahan Kertas Kalender! Supaya Kamu Ga Salah Pilih Bahan

Banyaknya jenis kalender ini menunjukkan kekayaan budaya yang ada di Indonesia. Anda bisa mencetak kalender sesuai dengan kebutuhan Anda ke Cipta Grafika. Anda dapat menghubungi Cipta Grafika untuk mencetak kebutuhan kalender Anda dengan menghubungi Cipta Grafika di nomor ini, atau Anda juga bisa memesan melalui website, Shopee, dan Tokopedia Cipta Grafika kapan saja dan di mana saja!

Tagged

Leave a Reply

Select the fields to be shown. Others will be hidden. Drag and drop to rearrange the order.
  • Image
  • SKU
  • Rating
  • Price
  • Stock
  • Availability
  • Add to cart
  • Description
  • Content
  • Weight
  • Dimensions
  • Additional information
Click outside to hide the comparison bar
Compare
Register

Lost Password

Lost your password? Please enter your username or email address. You will receive a link to create a new password via email.

Close
Close
Shopping cart
Close
Wishlist