[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”4.10.7″ _module_preset=”default” custom_padding=”8px|||||” hover_enabled=”0″ global_colors_info=”{}” sticky_enabled=”0″][et_pb_row _builder_version=”4.9.4″ _module_preset=”default” custom_padding=”1px||71px||false|” global_colors_info=”{}”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”4.9.4″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][et_pb_text _builder_version=”4.10.7″ _module_preset=”default” min_height=”1834.2px” hover_enabled=”0″ global_colors_info=”{}” sticky_enabled=”0″]
Saat akan mencetak stiker, Anda mungkin akan bertemu pertanyaan “dipotong die cut atau kiss cut?”. Kalau Anda malah bingung dan mengernyitkan dahi pada pertanyaan tersebut, tenang, memang tidak semua orang tahu istilah teknik cutting stiker ini kok.
Sebenarnya, istilah stiker die cut dan kiss cut ini digunakan untuk membedakan teknik dan bentuk akhir stiker saat siap digunakan. Perbedaannya tidak begitu kentara, namun tetap memiliki definisi dan tujuannya masing-masing. Untuk mendapatkan hasil stiker yang terbaik, Anda harus membuat keputusan yang paling tepat. Oleh karena itu, ulasan berikut sangat cocok untuk Anda!
Definisi Stiker Die Cut dan Kiss Cut
Sumber: Etsy
Produk cetak saat ini sering digunakan untuk media promosi dan branding. Ketika Anda akan membuatnya di percetakan, biasanya Anda akan dikenalkan dengan berbagai istilah yang baru. Sebut saja berbagai pilihan kertas yang beragam dengan nama yang sulit diingat. Mungkin Anda pun akan dilibatkan dalam proses pembuatan dan pencetakan produk tersebut. Istilah proses finishing atau pemotongan saat membuat stiker seperti die cut dan kiss cut dapat menjadi hal yang baru Anda ketahui.
Nah, saat stiker akan dicetak, Anda harus memutuskan di antara dua pilihan teknik cutting stiker; die cut atau kiss cut. Sebelumnya, Anda perlu tahu bahwa pada stiker cetak terdapat 3 lapisan yang membuat gambar dapat melekat. 3 lapisan ini adalah lapisan plastik pelindung, lapisan gambar (vinyl), dan lapisan belakang yang biasa dikenal dengan backing paper.
Stiker kiss cut dipotong sampai ke lapisan vinyl mengelilingi ujung desain stiker tanpa memotong lapisan paling belakang atau backing paper. Saat Anda melepaskan bagian gambar, masih tersisa lapisan berwarna dengan tekstur kertas yang licin.
Pada stiker die cut, pemotongan stiker dilakukan sampai ke lapisan vinyl dan backing paper. Semua bagian di luar bentuk gambar akan ikut terpotong habis, menyisakan bentuk stiker yang sudah Anda desain.
Baca juga: Modifikasi Label Kemasan Produk Anda dengan 3 Cara Ini!
Keuntungan Menggunakan Stiker Die Cut dan Kiss Cut
Stiker Kiss cut
- Stiker kiss cut menyisakan backing paper di sekitar gambar stiker sehingga Anda bisa menempatkan tulisan untuk branding di bagian tersebut. Anda dapat mencantumkan informasi mengenai nama brand, website, dan detail kontak. Tambahan informasi tersebut menjadikan stiker efektif untuk promosi saat ada event.
- Jika Anda memiliki desain yang unik, kiss cut adalah pilihan yang lebih baik. Backing paper yang tersisa berlebih akan melindungi stiker sampai dilepas.
- Lebih mudah untuk dilepas dari backing paper dan lebih cepat untuk digunakan.
Stiker Die Cut
- Biaya dalam membuat stiker die cut cenderung lebih murah karena proses pemotongan yang lebih sedikit per stikernya.
- Ujung dari backing paper akan sama dengan ujung gambar stiker Anda, tidak berlebih. Hal ini memudahkan Anda untuk melihat stiker secara langsung dan memperkirakan permukaan yang dapat menjadi media yang pas.
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section][et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”4.9.4″ custom_padding=”18px||0px||false|false” global_module=”54804″ global_colors_info=”{}”][et_pb_row _builder_version=”4.0.5″ custom_margin=”0px||0px||false|false” custom_padding=”0px||0px||false|false” global_colors_info=”{}”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”4.0.5″ global_colors_info=”{}”][et_pb_text _builder_version=”4.9.4″ header_2_font=”|600|||||||” header_2_font_size=”27px” text_orientation=”center” custom_margin=”0px||0px||false|false” custom_padding=”0px||0px||false|false” global_colors_info=”{}”]
Artikel Terkait
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][et_pb_row column_structure=”1_3,1_3,1_3″ _builder_version=”4.0.5″ global_colors_info=”{}”][et_pb_column type=”1_3″ _builder_version=”4.0.5″ global_colors_info=”{}”][et_pb_post_slider posts_number=”1″ include_categories=”235,240″ orderby=”rand” excerpt_length=”0″ _builder_version=”4.9.4″ custom_button=”on” button_use_icon=”off” global_colors_info=”{}”][/et_pb_post_slider][/et_pb_column][et_pb_column type=”1_3″ _builder_version=”4.0.5″ global_colors_info=”{}”][et_pb_post_slider posts_number=”1″ include_categories=”240,235″ excerpt_length=”0″ offset_number=”2″ _builder_version=”4.9.4″ custom_button=”on” button_use_icon=”off” button_alignment=”center” global_colors_info=”{}”][/et_pb_post_slider][/et_pb_column][et_pb_column type=”1_3″ _builder_version=”4.9.4″ _module_preset=”default” global_colors_info=”{}”][et_pb_post_slider posts_number=”1″ include_categories=”235,240″ excerpt_length=”0″ offset_number=”1″ _builder_version=”4.9.4″ custom_button=”on” button_use_icon=”off” global_colors_info=”{}”][/et_pb_post_slider][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]
