Cipta Grafika, Jasa Percetakan Nomor 1 di Karawang!

Pengiriman Seluruh Indonesia 🇮🇩
pengaruh emosi dalam keputusan membeli

Pengaruh emosi dalam keputusan membeli – Setiap orang pasti punya beragam emosi dalam dirinya, baik itu dalam bentuk emosi senang, sedih, marah, kesal, bahagia, dan lainnya. Tentu saja, emosi akan mempengaruhi beberapa keputusan dalam hidup. Termasuk dalam membuat keputusan saat akan membeli sesuatu. Saat kita berhadapan dengan suatu pilihan, emosi-emosi yang melekat dan berhubungan dengan hal tersebut akan mempengaruhi keputusan kita tanpa sadar. Melansir dari Psychoilogy Today, emosi tersebutlah yang akan menciptakan sebuah preferensi yang bisa mengarahkan kita pada pembuatan sebuah keputusan. 

 

Baca juga: 5 Tips Ini Bisa Bikin Jualan Online Kamu Laris!

 

Pengaruh Emosi Dalam Keputusan Membeli

Menurut Harvard Business Review, jika Anda ingin mempengaruhi customer tentang perasaan mereka terhadap sebuah produk, berikan sebuah experience yang menciptakan sebuah perasaan yang customer tersebut ingin rasakan.  Salah satu cara yang paling ampuh adalah dengan memberikan atau menceritakan tentang pengalaman pelanggan yang nyata. Harvard Business Review juga mengatakan bahwa emosi adalah sebuah cara alam bawah sadar untuk mengkomunikasikan keputusannya kepada pikiran yang sadar. 

Alasan terbesar seseorang akan membeli sebuah produk dengan merek tertentu adalah emosi. Jika sebuah merek hanya fokus pada fitur tanpa memikirkan tentang emosi konsumen, merek atau produk Anda tidak dapat mempengaruhi konsumen tersebut. 

Inc menambahkan bahwa perasaanlah yang menggerakkan manusia, sehingga Anda dan konsumen harus saling berinteraksi dan saling terlibat agar konsumen mengenal produk Anda. Contohnya adalah produk luxury. Produk luxury menargetkan perasaan status, harga diri, dan penerimaan di masyarakat. Selain itu ada juga parfum yang menargetkan emosi yang berkaitan dengan cinta, hubungan, gairah, dan lainnya. Dengan memperhatikan perasaan dari konsumen, Anda tetap perlu fokus pada fitur produk. Menurut Inc, untuk mencapai emosional tertinggi, Anda juga bisa menggunakan warna, bentuk, font, dan lainnya untuk mencapai respons emosional. 

 

Credit to: Starbucks.co.id

 

Contoh brand yang sudah menggunakan emosi dalam mempengaruhi seseorang untuk membeli produk mereka adalah Starbucks. Starbucks terkenal dengan produk premium dan rasa prestige atau gengsi yang ditimbulkan saat membeli produk mereka. Starbucks menargetkan perasaan status, harga diri, serta penerimaan di masyarakat. Saat seseorang membeli minuman atau makanan dari Starbucks, mereka akan merasa bahwa status mereka di masyarakat naik.

 

Baca juga: Biar Produkmu Cepat Laku, Ini Dia Cara Berjualan yang Tepat!

 

Inc juga menekankan bahwa tidak ada yang manipulatif tentang bagaimana cara agar konsumen dapat mencapai tanggapan emosional mereka. Produk dan jasa ada untuk memenuhi keinginan orang-orang yang pastinya akan selalu mengandung komponen emosional. Melansir dari Psychology Today, untuk memahami perilaku konsumen Anda juga perlu memahami tentang emosi manusia dalam mengambil keputusan. 

Tagged

One Response

  1. […] Baca juga: Tahukah Kalau Emosi Mempengaruhi Keputusan Dalam Membeli? […]

Leave a Reply

Select the fields to be shown. Others will be hidden. Drag and drop to rearrange the order.
  • Image
  • SKU
  • Rating
  • Price
  • Stock
  • Availability
  • Add to cart
  • Description
  • Content
  • Weight
  • Dimensions
  • Additional information
Click outside to hide the comparison bar
Compare
Register

Lost Password

Lost your password? Please enter your username or email address. You will receive a link to create a new password via email.

Close
Close
Shopping cart
Close
Wishlist